Pada tanggal 13-14 Mei 2023 lalu telah berlangsung sebuah kegiatan menarik bernama 'World Fair Trade Day (WFTD) 2023'. Acara yang diadakan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan ini sukses diselenggarakan oleh Forum Fair Trade Indonesia (FFTI). Untuk tema dari WFTD 2023 ini sendiri mengakat tema 'Reimagining The Economy: Regenerative Businesses for The Future'.
Selama ini, WFTD telah menjadi sebuah perayaan tahunan bagi pelaku Fair Trade yang dirayakan setiap bulan Mei di minggu kedua. WFTD 2023 kali ini pun kembali diadakan dengan berbagai tujuan positif. Pertama untuk memperkenalkan FFTI sebagai sebuah lembaga atau payung bagi pelaku bisnis Fair Trade dan individu yang memiliki idealisme yang sejalan dengan prinsip Fair Trade. Tujuan lainnya untuk memberikan sosialisasi akan prinsip Fair Trade dan Praktek Bisnis Fair Trade. Dan tentunya juga ingin mengajak masyarakat untuk bisa menjadikan Fair Trade sebagai gaya hidup masa kini.
Sesuai dengan tema yang diangkat, WFTD 2023 ingin mendefinisikan kembali ekonomi dengan melakukan proses pengorganisasian sumber daya untuk mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan sosial. Definsi ulang ekonomi sebagai keseimbangan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. Bisnis regeneratif yang memberi kembali lebih banyak pada planet dan masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Berbagai kegiatan pun dilakukan selama dua hari, yakni bazar hingga seminar atau talkshow, dan juga workshop. Untuk acara bazarnya sendiri diramikan dengan berbagai UMKM dari berbagai daerah yang turut memamerkan aneka produknya. Baik itu produk makanan, minuman, wastra, aksesoris, aneka kerajinan, dan masih banyak lainnya.
FFTI yang bergabung dalam sebuah organisasi payung berskala global 'World Fair Trade Organization' (WFTO) kini beranggotakan 300 perusahaan dari 80 negara di dunia. FFTI sendiri anggotanya telah tersebar di wilayah Jawa, Bali, dan Lombok yang berkomitmen untuk menciptkakan praktek perdagangan yang manusiawi. Sehingga mampu menjadi perkumpulan organisasi dan individu yang dapat membuka akses pasar bagi produk dari produsen yang kecil, difabel dan termarginalkan dalam upaya memperoleh pasar yang lebih adil. Sekaligus juga mampu membuka koneksi dan hubungan dengan pemerintah, organisasi lain secara nasional dan internasional dalam upaya pembangunan dan penguatan fair trade.
コメント