Mie, bahan makanan satu ini bisa dibilang menjadi salah satu makanan yang paling populer di dunia dan menjadi favorit. Saking populernya, hampir di seluruh negara memiliki sajian berupa mie. Mulai dari mie khas Jerman, Spaetzle dimana mie homemade yang dibuat menggunakan tepung terigu dan telur disajikan dengan saus creamy. Selain itu ada juga Jewish kreplach mie yang terbuat dari kulit pastry diisi dengan daging sapi, ayam dan bumbu rempah sekilas mirip pangsit rebus.
Dari berbagai sajian mie yang ada mungkin hanya Italia dan China dinobatkan sebagai negara dengan budaya kuliner mie yang cukup kaya bahkan mendunia. Siapa tak kenal dengan pasta atau mie khas Tiongkok.
Orang China percaya bahwa dalam setiap makanan harus memiliki keseimbangan antara fan (biji-bijian dan karbohidrat) dan t’sai (buah-buahan dan sayuran). Salah satu makanan yang bersumber dari biji-bijan yang mereka andalkan untuk memberikan keseimbangan pola makan yang harmonis adalah mie.
Sejarah Mie
Ada beberapa perselisihan tentang bagaimana asal muasal sejarah mie tercipta. Orang Arab mengklaim sebagai orang pertama yang menggunakan pasta kering, sebagai cara untuk mengawetkan tepung selama perjalanan mereka melintasi gurun. Tetapi terlepas dari asal-usulnya, seperti kita tahu bahwa orang Tionghoa telah menyantap mie selama kurang lebih 2000 tahun atau sejak Dinasti Han sekitar 206 SM - 220 M.
Faktanya, beberapa ahli percaya bahwa orang Italia mendapatkan rasa pasta pertama mereka ketika Marco Polo pulang dari perjalanan panjangnya melintasi China dan menemukan sejumlah makanan yang tidak biasa, termasuk mie.
Seperti pasta Italia, mie khas Asia memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi, dari yang bentuknya hingga setipis tusuk gigi. Namun, jika menyangkut panjangnya, biasanya orang China disajikan panjang-panjang dan tidak dipotong. Ini karena dalam tradisi Tionghoa, mie yang panjang melambangkan umur panjang. Mie biasanya disajikan pada perayaan ulang tahun dan menjadi sajian wajib saat merayakan ulang tahun. Mie segar juga secara teratur ditempatkan di tempat pemakaman sebagai penghormatan kepada mereka yang sudah meninggal.
Foto:Dok.Getty Images
Comentarios