top of page
Novi Amaliyah

Memahami Kontaminasi Silang Bakteri Pada Makanan



Setiap tahunnya diperkirakan ada sekitar 600 juta orang di seluruh dunia mengalami sakit yang disebabkan oleh makanan (foodborne illness). Karena itu penting untuk memahami bagaimana kontaminasi silang bakteri yang terjadi pada makanan. Tak hanya bisa terjadi di restoran hal ini juga bisa terjadi pada saat produksi makanan. Ini bisa terjadi pada tanaman dan hewan di peternakan, saat panen atau penyembelihan. Selain itu juga saat pengolahan dan pembuatan makanan, transportasi makanan, penyimpanan makanan, distribusi makanan seperti pada toko kelontong, pasar, dan banyak lagi. Persiapan dan penyajian makanan di rumah, restoran, dan layanan food service lainnya.


Seperti dilansir dari Healthline.com. Meskipun ada banyak penyebabnya, namun penyebab utama dan yang dapat dicegah adalah kontaminasi silang yang terjadi saat makanan ini disiapkan. Kita perlu memahami tentang kontaminasi silang, termasuk bagaimana cara menghindarinya. Kontaminasi silang bakteri didefinisikan sebagai perpindahan bakteri atau mikroorganisme lainnya dari satu substansi ke substansi lain. Ini bisa terjadi selama setiap tahap dalam produksi makanan. Jenis kontaminasi silang lainnya termasuk transfer alergen makanan, bahan kimia, atau racun. Setidaknya ada tiga jenis kontaminasi bakteri pada makanan, diantara adalah.


Kontaminasi Makanan ke Makanan

Menambahkan makanan yang terkontaminasi ke makanan yang tidak terkontaminasi menghasilkan kontaminasi silang antar makanan. Ini memungkinkan bakteri berbahaya untuk menyebar dan bercampur. Hal ini dapat terjadi pada makanan mentah, kurang matang, atau dicuci dengan tidak benar. Makanan ini dapat mengandung bakteri dalam jumlah besar, seperti Salmonella, Clostridium perfringens, Campylobacter, Staphylococcus aureus, E. coli, dan Listeria monocytogenes, semuanya dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi. Makanan yang memiliki risiko tertinggi terkontaminasi bakteri diantaranya adalah sayuran berdaun hijau, tauge, beras sisa, susu yang tidak dipasteurisasi, keju lunak, dan daging, produk olahan daging, serta telur mentah, unggas, dan makanan laut.

Sisa makanan yang disimpan di lemari es terlalu lama dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Karenanya, makanlah sisa makanan dalam 3-4 hari dan masak sampai suhu yang tepat. Jika berencana untuk mencampur sisa makanan dengan makanan lain atau makanan baru tidak boleh disimpan lagi sebagai sisa makanan dan harus segera dikonsumsi.



Kontaminasi Peralatan ke Makanan

Peralatan-ke-makanan adalah salah satu jenis kontaminasi silang yang paling umum namun sering tidak disadari. Bakteri dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama di permukaan seperti meja, peralatan, talenan, wadah penyimpanan, dan peralatan pabrik makanan. Ketika peralatan tidak dicuci dengan benar atau tanpa disadari terkontaminasi oleh bakteri,  ini dapat mentransfer sejumlah besar bakteri berbahaya ke makanan. Hal ini dapat terjadi kapan saja selama produksi makanan, baik di rumah maupun di pabrik makanan. Sebuah insiden tahun 2008 di sebuah perusahaan irisan daging yang berbasis di Kanada mengakibatkan kematian 22 pelanggan karena alat pengiris daging yang terkontaminasi listeria.

Contoh umum dari hal ini yang sederhana juga sering terjadi di rumah. Seperti menggunakan talenan dan pisau yang sama untuk memotong daging mentah dan sayuran, kondisi ini bisa jadi berbahaya jika sayuran tersebut kemudian dikonsumsi mentah. Sebaiknya gunakan talenan terpisah untuk memotong sayuran dan daging maupun unggas.


Kontaminasi Orang-ke-Makanan

Manusia dapat dengan mudah memindahkan bakteri dari tubuh atau pakaian mereka ke makanan selama banyaknya langkah dalam mempersiapan makanan. Contoh, seseorang mungkin batuk di tangan mereka atau menyentuh unggas mentah dan terus menyiapkan makanan tanpa mencuci tangan. Menggunakan ponsel yang penuh dengan bakteri saat memasak atau menyeka tangan dengan celemek atau handuk yang kotor. Praktik-praktik ini dapat mencemari tangan dan menyebarkan bakteri ke makanan atau peralatan.


Sejauh ini, cara paling efektif untuk mengurangi risiko kontaminasi silang adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dengan benar selama paling tidak 20 detik. Efek samping dari kontaminasi silang berkisar dari gangguan perut hingga efek yang lebih parah, termasuk dehidrasi, kegagalan organ, dan bahkan kematian. Siapa pun berisiko sakit karena kontaminasi silang pada makanan. Namun, kelompok-kelompok tertentu, seperti wanita hamil, anak-anak, dan lansia karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, berada pada risiko tertinggi.

Comments


bottom of page