Satu lagi merek kopi yang menyuguhkan minuman kopi tradisional yang memiliki citarasa unik dan khas. Bernama Kendi Ireng, merek ini muncul dari ide dua sahabat lama, yakni Sandy Julius dan Hendri Julian. Keduanya memang begitu menggemari kopi dan sudah sejak lama menggeluti usaha kopi sendiri. Menggandeng teman-teman yang lain, keduanya pun sepakat membuat usaha kopi baru, yakni Kendi Ireng.
Nama Kendi Ireng sendiri diambil dari proses sangrai biji kopi dengan menggunakan kendi atau tembikar (tanah liat). Proses pembakaran yang dilakukan secara terus-menerus itu pun menyebabkan kendi menjadi hitam (dalam bahasa Jawa, hitam adalah Ireng). Sehingga tercetuslah nama 'Kendi Ireng' dan dipilih sebagai nama brand atau merek kopi mereka.
Untuk kopinya sendiri, Kendi Ireng menggunakan dua jenis kopi berbeda, yakni arabica dan juga robusta. Kopi yang biasa disebut house blend atau kopi campuran itu menggunakan dengan rasio 50:50. Untuk biji kopi yang digunakan adalah biji kopi robusta Temanggung (grade 1) dan biji kopi arabica Aceh Gayo. Kedua biji kopi itu merupakan biji kopi pilihan terbaik kualitas ekspor yang diroasting secara manual menggunakan kendi pada level medium to dark. Sedangkan untuk tingkat kehalusan pada gilingan kopinya adalah tingkat Medium.
Secangkir kopi Kendi Ireng pastinya akan memberikan pengalaman minum kopi bergaya tradisional dengan menyuguhkan citarasa unik dan khas. Apalagi melalui proses biji kopinya yang disangrai secara manual dengan menggunakan kendi itu akan membuat aroma kopi lebih wangi. Bubuk kopi pun tidak mudah bau atau tengik meski akan disimpan lama. Tak hanya itu saja, crema yang dihasilkan akan lebih tebal. Dan yang pasti, Kopi Ireng mampu dijual dengan harga merakyat.
"Proses menyangrai kopi dengan tembikar tanah lia, kita mulai dari green bean. Kita punya satu filosofi bahwa kopi yang nikmat itu nggak harus mahal, tapi kita mengutamakan kopi berkualitas. Kami memperoleh biji kopi nikmat karena tau proses dari hulu ke hilirnya. Mulai dari proses di perkebunan kopinya, termasuk cara petani merawat pohon kopi, panen, hingga melalui tahap pengeringan. Sampai di tahap penyangraian, teknik penyeduhannya, hingga menjadi secangkir kopi unik. Saya merasa optimis bahwa Kopi Ireng ini berkualitas baik dan mampu bersaing dengan pemain-pemain lama yang menggunakan teknik modern. Harapan ke depan, ingin agar Kopi Ireng bisa menjadi brand kopi yang berpengaruh pada industri sejenis di area Jabodetabek dan mampu menjangkau pasar Nasional," ungkap Sandy Julius.
Comments