Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu usaha yang terdampak karena pandemi, tak terkecuali UMKM berbasis kuliner. Padahal, usaha kuliner merupakan salah satu dari 17 sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi penyumbang terbesar struktur Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 41% dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif tersebut. Melihat kondisi ini, Mondelez Indonesia meluncurkan kampanye melalui #DukungUMKMKuliner, dengan dukungan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Go Food, Sahabat UMKM, dan Natural Cooking Club. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM kuliner untuk lebih kreatif, salah satunya berbag inspirasi kreativitas menciptakan kuliner ‘kekinian’ yang dapat meningkatkan penjualan dan bisnis mereka.
“Hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial #MondelezUntukIndonesia, untuk membagikan pengetahuan terkait tren kekinian dunia kuliner, utamanya camilan dan dessert, kepada para pelaku bisnis kuliner UMKM sebagai salah satu stakeholder terpenting kami, sehingga pengetahuan ini dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan bisnis,”ujar Prashant Perez, President Director Mondelez Indonesia.
Dalam kampanye ini Mondelez menggelar pelatihan secara virtual dengan workshop yang mengusung tema Kreatif Kembangkan Bisnis Kuliner Kekinian. Berbagai materi untuk membantu mengembangkan bisnis UMKM mulai dari berbagi inspirasi kuliner kekinian hingga bagaimana memanfaatkan digital marketing untuk memasarkan produk-produk mereka sebagai salah satu langkah efektif mempromosikan produk-produk secara online , terutama selama masa pandemi. Selain itu Mondelez Indonesia juga meluncurkan website yang bisa diakses untuk mendapatkan beragam insprasi menu kekinian dari deretan celebrity chef Indonesia melalui website www.snacks-desserts.id. Melalui website ini diharapkan para pelaku UMKM kuliner dapat mengembangan bisnisnya.
Prashant juga menambahkan, dukungan terhadap UMKM kuliner ini sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni ‘Empower People to Snack Right’, di mana Mondelez International berkomitmen membuat produk-produknya dengan cara yang tepat, termasuk dalam memberdayakan masyarakat dan komunitas di sepanjang rantai bisnisnya. "Kami berharap inisiatif ini turut meningkatkan bisnis UMKM kuliner, sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.
Tak melulu buruk, ternyata pandemi juga membuka peluang baru bagi UMKM kuliner. Berdasarkan hasil survei konsumen Mondelez International The State of Snacking 2020 yang menyebutkan bahwa pandemi telah meningkatkan kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia. Dimana 60 persen konsumen Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi. Terungkap juga bahwa 77 persen responden mencari makanan baru selama pandemi dan 54 persen mendapatkan ide makanannya dari media sosial.
Dr.H.Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A, M.B.A, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang turut serta dalam konferensi pers secara virtual, menyambut baik hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner ini untuk menginspirasi para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya secara lebih kreatif, diantaranya melalui pengembangan menu-menu kuliner ‘kekinian’. Juga bagaimana UMKM harus kreatif memanfaatkan teknologi digital dan digital marketing untuk mempromosikan bisnis mereka.
Sementara itu, Fatmah Bahalwan, Chef dan penggiat UMKM Kuliner berpendapat, saat ini kuliner ‘kekinian’ menjadi salah satu yang kini semakin digemari masyarakat. Kuliner kekinian dapat diasosiasikan dengan kuliner baru dan menarik yang populer di sosial media, yang seringkali menambahkan bahan-bahan yang memang sudah populer seperti keju atau cokelat. Dengan didukung ide kreatif, bahan makanan yang sederhana bisa menjadi istimewa, sehingga meningkatkan peluang peningkatan harga jualnya," jelasnya.
Faisal Hasan Basri, Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM setuju jika UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi camilan. Namun disisi lain UMKM kuliner juga menghadapi tantangan yang cukup rumit. “Disinilah diperlukan adanya kolaborasi antara pelaku UMKM kuliner dengan berbagai pihak, baik bersama pemerintah maupun sektor swasta untuk bersama-sama dapat mengatasi tantangan tersebut,” jelas Faisal.
Comments