Tahun ini perhelatan Jakarta Dessert Week (JDW) yang berlangsung tanggal 24 September 2023 menyajikan canape dengan bahan dasar utama menggunakan bahan baku lokal Kabupaten yang tergabung dalam Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). LTKL menyediakan bahan baku Coklat Couverture dari kabupaten Sintang, Madu Kelulut dari Kabupaten Sanggau, Madu NaDa21 dari kabupaten Musi Banyuasin, Kopi Prilian Kulawi dari kabupaten Sigi.
Mengusung tema “Folklore” yang mengacu pada kepercayaan pada sisi tradisional, adat istiadat, cerita, lagu, dan tarian suatu budaya yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Sinergi antara LTKL dan JDW dalam mempersembahkan dessert nikmat ini mengusung kampanye #BanggaBuatanIndonesi. Kampanye ini akan memperluas informasi tentang dessert premium yang dapat diterima lidah semua orang baik lokal maupun global. Jakarta Dessert Week sendiri merupakan festival dessert terbesar di Indonesia yang didirikan oleh 6 orang, yaitu Arimbi Nimpuno Probosutedjo, Gupta Sitorus, Kevindra Soemantri, Primo Rizky, Talita Setyadi, dan Tria Nuragustina.
“Pada event Jakarta Dessert Week 2023, kami berkolaburasi dengan pihak yang membawa produk berbasis alam dari kabupaten untuk bisa naik kelas dengan harapan dapat dinikmati semua tamu yang hadir di acara ini. Upaya ini bertujuan mendorong target nasional dalam memperkuat pengembangan UMKM sekaligus kampanye dari berbagai sektor makanan dan minuman Indonesia. Hal ini selaras dengan visi ekonomi Lestari dan peluang di Jakarta Dessert Week. Harapannya juga acara ini dapat mengangkat cerita dari petani dan penjaga hutan dikabupatennya yang berpeluang ke pasar yang lebih kongkret”, demikian penuturan Adinda Meycy Aksari, Deputy Head of Institutional Building Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
“Ada coklat Couverture dari Sintang yang cocok untuk filling di dalam kue atau kudapan manis. Jenis coklat ini memiliki kandungan cocoa butter yang cukup tinggi, diolah dari biji coklat fermentasi sehingga menghasilkan cita rasa dan aroma yang lebih baik. Coklat Couverture ini dioleh Kalara yang mengembangkan perkebunan coklat dengan metode tumpeng sari ditengah perkebunan karet. Coklat ini juga merupakan produk Coklat bar kovertur pertama dari Kalimantan Barat yang dihasilkan dari biji kakao Kabupaten Sintang”, demikian penjelasan Yohana Tamara Yunisa, Founder Kalara Borneo.
Comments