Yukmakan mengunjungi Negara Thailand, tepatnya Kota Bangkok dengan mengajak para pemenang dari kompetisi masak "Thai Food Cooking Contest". Berjumlah 8 orang, perjalanan ini berlangsung pada bulan Juli 2018.
Bangkok menyuguhkan pilihan kuliner yang pasti akan disukai oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Ortorkor, yang jadi tempat wajib untuk didatangi. Tempat ini merupakan pasar buah dan sayuran yang areanya begitu bersih. Tak hanya menjual berbagai pilihan buah dan sayuran segar, tentunya berbagai sajian kuliner khas dan lezat juga tersedia di sini.
Rombongan kami yang datang tepat di waktu makan siang pun tidak mau melewatkan kesempatan untuk sesegera mungkin menikmati santap siang. Mulai dari aneka sate, mi ala Thailand, tom yum, pad thai, hingga nasi dengan berbagai lauk khas Thailand pun bisa dipesan. Harga yang ditawarkan dari setiap makanan itu juga sangatlah terjangkau. Bagi penggemar buah-buahan pun bisa langsung membelinya di sini. Tidak hanya segar, beberapa di antaranya juga memiliki ukuran jumbo atau lebih besar dari ukuran biasanya.
Wisata kami pun berlanjut dengan mengunjungi Chatuchak, pasar weekend terbesar di Bangkok. Banyak hal yang bisa ditemukan di tempat ini, mulai dari jajanan kaki lima khas Thailand, pakaian, sepatu, aksesoris, hingga pernak pernik kebutuhan rumah tangga.
Moment ini pun digunakan dengan baik oleh kami serombongan. Tak banyak kata, kami pun berpencar mencari, melihat, atau membeli barang sesuai kebutuhan kami masing-masing. Meski sebenarnya belum terlalu puas berbelanja dan melihat-lihat, namun sesuai waktu yang diberikan (dan memang pasar akan segera tutup), maka kami pun segera meninggalkan Chatuchak.
Perjalanan pun bersambung ke hotel tempat kami menginap, yakni The Berkeley Hotel Pratunam. Usai check in dan menitipkan koper dan hasil belanjaan, kami pun menyusuri ChinaTown Bangkok. Tidak berjalan-jalan dan menyaksikan nuansa ChinaTown di malam hari, kami pun tidak melewatkan untuk mencicipi kuliner kaki lima di sana. Beberapa yang kami beli adalah buah durian segar bercitarasa lezat hingga cakwe yang mendapatkan penghargaan Micheline 2018 bersaus khusus.
Puas menikmati malam di ChinaTown, kami pun kembali ke hotel dengan menggunakan kendaraan khas Thailand, tuktuk. Kebetulan sopir dari tuktuk yang kami tumpangi gemar ngebut dan senang mengerjai. Kami berempat yang menjadi penumpangnya pun dibuat histeris dan teriak-teriak saking seru plus agak takut juga.
Turun dari tuktuk, kami tak langsung masuk ke dalam hotelnya. Kami malah menyeberang jalan dan melanjutkan makan malam yang sudah kemalaman di Go-Ang Kaomunkai Pratunam. Tempat makan yang juga mendapatkan penghargaan Micheline 2018 ini menjadikan nasi hainam sebagai menu unggulannya. Lokasinya berseberangan dengan The Berkeley Hotel Pratunam dan ruangannya didominasi dengan pilihan warna pink.
Perjalanan di hari selanjutnya kami gunakan dengan sebaik mungkin untuk mengunjungi area wisata serta kuliner di Bangkok. Mulai dari keindahan Wat Pho, kemegahan Wat Arun, hingga Lhong 1919 yang tepat untuk lokasi berfoto. Sebagai lokasi belanja kami juga tidak ketinggalan untuk mengunjungi MBK dan Platinum yang pastinya akan jadi lokasi belanja favorit. Tak hanya bisa belanja, di kedua mal tersebut juga menyuguhkan deretan kuliner yang beragam dan enak.
Kami juga mengunjungi sebuah restoran yang menyediakan olahan seafood lezat. Bernama Somboon Seafood Restaurant, restoran ini menyediakan lokasi yang sangat luas. Kami menempati meja kursi yang ada di lantai 2. Sajian yang kami nikmati malam itu adalah Fried Crab with Curry Powder, Tom Yan Kung, Fried Scallops with Asparagus, Fried Morning Glory, Sauteed Oysters with Corn Flour, Steamed Sea Bass with Soy Sauce, Fried Prawn with Chili and Salt, dan lainnya.
Bangkok juga memiliki banyak pasar malam yang menarik dan seru untuk dikunjungi. Mulai dari Talad Rod Fai Night Market, Neon Street, dan lainnya. Tidak hanya bisa menemukan berbagai jenis makanan khas Thailand, di sana juga banyak penjual yang menjajakan berbagai barang seperti pakaian, aksesoris, make up, tas, sepatu, hingga jasa melukis.
Comments